Ketika pagi hari di bulan Ramadhan, Nabi sedang memberikan targhib
(semangat untuk berjihad) kepada pasukan Islam. Nabi pun bersabda,
"Sesungguhnya orang yang mati syahid karena Allah, maka Allah
akan
menganugerahkannya Ainul Mardhiah, bidadari paling cantik di surga". Salah satu sahabat yang masih muda yang mendengar cerita itu menjadi penasaran. Namun, karena malu kepada Nabi dan sahabat-sahabat lain, sahabat ini tidak jadi mencari tahu lebih dalam mengenai Ainul Mardhiah.
menganugerahkannya Ainul Mardhiah, bidadari paling cantik di surga". Salah satu sahabat yang masih muda yang mendengar cerita itu menjadi penasaran. Namun, karena malu kepada Nabi dan sahabat-sahabat lain, sahabat ini tidak jadi mencari tahu lebih dalam mengenai Ainul Mardhiah.
Waktu Zuhur sebentar lagi, sesuai sunah Rasul, para sahbat
dipersilakan untuk tidur sejenak sebelum pergi berperang. Bersama
kafilah perangnya pun sahabat yang satu ini tidur terlelap dan sampai
bermimpi. Di dalam mimpinya dia berada di tempat yang sangat indah
yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya. Dia pun bertemu dengan
seorang wanita yang sangat cantik yang belum pernah ia lihat
sebelumnya.
Ia pun bertanya
kepada wanita tersebut, "Di manakah ini?".
"Inilah
surga.", jawab wanita itu.
Kemudian sahabat
ini bertanya lagi, "Apakah Anda Ainul Mardhiah?".
"Bukan, saya
bukan Ainul Mardhiah. Kalau Anda ingin bertemu dengan Ainul Mardhiah,
dia sedang beristirahat di bawah pohon yang rindang itu."
Didapatinya oleh
sahabat itu seorang wanita yang kecantikannya berkali-kali lipat dari
wanita pertama yang ia lihat.
"Apakah Anda
Ainul Mardhiah?"
"Bukan saya
ini penjaganya. Kalau Anda ingin bertemunya di sanalah
singgasananya."
Lalu sahabat ini
pun pergi ke singgasana tersebut dan sampailah ke suatu mahligai.
Didapatinya seorang wanita yang kecantikannya berlipat-lipat dari
wanita sebelumnya yang sedang mengelap-ngelap perhiasan. Sahabat ini
pun memberanikan diri untuk bertanya.
"Apakah Anda
Ainul Mardhiah?"
"Bukan, saya
bukan Ainul Mardhiah. Saya penjaganya di mahligai ini. Jika Anda
ingin menemuinya, temuilah ia di mahligai itu."
Pemuda itu pun
beranjak dan sampailah ke mahligai yang ditunjukkan. Didapatinya
seorang wanita yang kecantikannya berlipat-lipat dari wanita
sebelumnya dan sangat pemalu. Pemuda itu pun bertanya.
"Apakah Anda
Ainul Mardhiah?"
"Ya, benar
saya Ainul Mardhiah”
Pemuda itu pun
mendekat, tetapi Ainul Mardhiah menghindar dan berkata, "Anda
bukan seorang yang mati syahid."
Seketika itu juga
pemuda itu terbangun dari mimpinya. Dia pun menceritakan ceritanya
ini kepada seorang sahabat kepercayaannya yang dimohonkan untuk
merahasiakannya sampai ia mati syahid.
Komando jihad pun
menggelora. Sahabat ini pun dengan semangatnya berjihad untuk dapat
bertemu dengan Ainul Mardhiah. Ia pun akhirnya mati syahid.
Di petang hari
ketika buka puasa, sahabat kepercayaan ini menceritakan mimpi sahabat
yang mati syahid ini kepada Nabi. Nabi pun membenarkan mimpi sahabat
muda ini dan Nabi bersabda, "Sekarang ia bahagia bersama Ainul
Mardhiah".
Agungnya Ainul
Mardhiah ini pun menginspirasi tim nasyid UNIC untuk menciptakan lagu
khusus dengan judul Ainul Mardhiah dengan lirik yang sangat menyentuh
berikut ini.
Dirimu pembakar
semangat perwira
Rela berkorban
demi agama
Kau jadi taruhan
berjuta pemuda
Yang bakal
dinobat sebagai syuhada’
Itulah janji
pencipta yang Esa
Engkaulah
bidadari dalam syurga
Bersemayam di
mahligai bahgia
Anggun gayamu
wahai seorang puteri
Indahnya wajah
bermandi seri
Menjadi cermin
tamsilan kendiri
Untuk melakar
satu wacana
Buatmu bernama
wanita
Ainul Mardhiah
Kau seharum
kuntuman di taman syurga
Menanti hadirnya
seorang lelaki
Untuk menjadi
bukti cinta sejati
Bisakah dicari di
dunia ini
Seorang wanita
bak bidadari
Menghulurkan
cinta setulus kasih
Di hati lelaki
bernama kekasih
Sumber : Kisah
Ainun Mardhiah
0 komentar:
Posting Komentar